A.
Sejarah
Administrasi
Kata
“sejarah” mempunyai arti yang sama dengan kata history (inggris), Geshiete
(Jerman) dan Geschiendenis (Belanda)
yang artinya adalah cerita tentang peristiwa dan kejadian pada masa lampau.
Peristiwa dan kejadian itu benar-benar terjadi pada masa lampau. Kata sejarah
masuk perbendaharaan bahasa indonesia sejak terjadinya akulturasi kebudayaan
indonesia dan kebudayaan islam pada abad XIII. Dari keterangan tersebut dapat
disimpulkan bahwa sejarah ialah cerita tentang asal-usul, kejadian dan
peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau yang telah diberi tafsir
ilmu pengetahuan sehingga membentuk suatu pengertian yang utuh.
Dengan
demikian sejarah administrasi ialah cerita tentang asal-usul administrasi yang
memuat kejadian dan peristiwa administrasi yang benar-benar terjadi pada masa
lampau dan kebenarannya serta penyusunannya menggunakan persyaratan ilmiah.
Memelajari sejarah administrasi
berarti mempelajari pengalaman dan tindakan-tindakan administrasi di masa
lampau yang menjadi latar belakang dari perbuatan-perbuatan administrasi dan
mempunyai pengaruh dalam perkembangan administrasi dari waktu ke waktu.
B.
Sejarah
Perkembangan Administrasi Sebagai Seni
Administrasi
sebagai seni sama tuanya dengan peradaban manusia. Ini berarti bahwa kegiatan
adminisitrasi sudah ada sejak adanya kerja sama manusia. Seperti dikatan
Helbert A.Simon (1959) dalam “public administration”,
bahwa “apabila ada dua orang yang bekerjasama menggulingkan sebuah batu
yang tidak dapat digulingkan oleh hanya seorang diantara mereka, maka pada saat
itu sudah ada aktivitas administrasi. Karena itu, dari sejarah perkembangan
peradaban manusia dilacak jejak-jejak sejarah administrasi.
Alfred Lepawsky (1960) dalam “Adminiatration” membagi fase
perkembangan administrasi sebagai seni menjadi tiga fase yaitu:1) fase
prasejarah yang berakhir pada tahun 1 masehi; 2)fase sejarah yang berakhir pada
tahun 1886 masehi dan 3) fase modern yaitu sejak tahun 1886 masehi sampai
sekarang.
1.
Fase
Prasejarah (21.000 SM-1Masehi)
Pada fase ini,manusia
hidup dalam kebudayaan yang belum mengenal tulisan. Karena itu, pelacakan
peristiwa masa lampau yang benar-benar terjadi dilakukan melalui bukti-bukti
tidak tertulis tetapi melalui peninggalan-peninggalan masa lalu.
Sejarah mencatat bahwa
pada masa prasejarah, sudah ada bukti-bukti bahwa masyarakat pada masa itu
(masyarakat purba) telah menjalankan prinsip-prinsip administrasi, walaupun
dengan sangat sederhana. Hal ini karena memegang masalah yang dihadapi pada
masa itu tidak sekompleks sekarang.
Untuk melihat bagaimana
prinsip-prinsip administrasi telah digunakan pada masa itu, yang membuktikan
bahwa administrasi memang telah ada, pada fase ini dapat dilacak mulai dari;
1)peradaban mesopotamia ;2)peradaban babilonia 3)mesir kuno 4)tiongkok kuno
5)romawi kuno dan 6)yunani kuno.
a.
Administrasi
Pada Zaman Peradaban Mesopotamia.
Bukti-bukti sejarah
paling kuno tentang penerapan sebagian prinsip-prinsip administrasi didapatkan
dari peninggalan peradaban kota mesopotamia kuno yang terletak di irak selatan
sekitar 21 ribu tahun sebelum masehi (SM). Ini artinya, sekitar 2000 tahun
sebelum aristoteles (384-322 SM).
Diketahui
bahwa pada masa ini, bangsa akkadia yang hidup di mesopotamia telah menerapkan
prinsip-prinsip administrasi seperti yang diketahui dan diterapkan oleh manusia
sekarang, terutama dalam bidang pemerintahan,perdagangan,komunikasi,
pengangkutan-terutama pengangkutan sungai, juga alat tukar menukar yang sah
yang dapat mempermudah dan memperlancar admnistrasi perdagangan atau bisnis.
b.
Administrasi
pada zaman peradaban babilonia.
Bangsa babilonia atau
bangsa amorit yang hidup sekitar tahun 2000 tahun SM setelah menguasai
mesopotamia telah berhasil membina suatu sistem administrasi terutama bidang
teknologi pada zamannya. Kerajaan yang terletak di tepi sungai eufrat ini
membuktikan telah mampu membuat taman tergantung yang konon sampai sekarang
belum ada yang bisa menandinginya.
Kerajaan
yang mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Hammurabi
(1955-1912 SM) ini telah berhasil membuat sebuah aturan di bidang kriminal, hak
milik, perdagangan hubungan keluarga dan perkawinan, dana kesehatan, dan
akuntabilitas publik. Aturan-aturan tersebu dikenal dengan nama “the code of hammurabi” (kode hammurabi)
dalam hammurabi yang konon mirip dengan musa, dikembangkan managerial guidelines were set forth, pentingnya effective leader style. Dalam mendirikan
menara babel setinggi 650 kaki, tampak adanya magnificent structures were erected production and inventory control
was employed.
Hanya saja, untuk membuktikan sistem
administrasi yang dikembangkan pada masa itu juga tidak tuntas karena
terbatasnya penemuan peninggalan sejarah pada zaman itu dan juga keterbatasan
dalam membaca dan menginterprestasikan tulisan kuno yang ada.
c.
Administrasi
pada zaman mesir kuno.
Bangsa mesir kuno yang hidup disekitar
sungai nil pada tahun sekitar 2000-2788 SM menunjuk telah banyak perkembangan
adminsitrasi yang dapat diketahui. Hal ini disebabkan karena pada masa itu,
peninggalan sejarah sudah banyak ahli yang sudah mampu membaca tulisan mesir
kuno, sehingga banyak yang banyak dapat diinterprestasikan.
Kerajaan yang beribukota di memphis (dekat kairo sekarang)
ini diperintah oleh seorang raja (Pharaoh) yang terkenal, yaitu Fir`aun dan
memerintah dengan kekuasaan yang mutlak. Pada masanya telah di atur sistem
pemerintah,militer,perpajakan,perhubungan dan pertanian, termasuk irigasi.
Bidang hukum sudah mendapat perhatian besar. Pada zaman mesir kuno ini juga
dibangun piramida besar sebagai tempat makam raja-raja.
Demikian juga adanya perpustakaan besar
yang mengoleksi buku-buku dari berbagai cabang ilmu. Hanya saja, pada zaman
mesir kuno, terutama pada masa pemerintahan Fir`aun dan keluarganya, bukan
untuk kepentingan rakyat. Hal ini disebabkan karena Fir`aun memang dianggap
sebagai dewa sehingga apapun keputusannya harus berlaku mutlak.
a.
Administrasi
pada zaman tiongkok kuno
Berbagai penyelidikan yang dilakukan
mengenai perkembangan administrasi pada zaman tiongkok kuno memberikan
pengetahuan yang luas pada kita mengenai sistem administrasi pada masa itu.
Negeri tiongkok kuno yang terletak disekitar lembah sungai kuning ini
keberadaannya sekitar tahun 1750-1122 SM.
Sejarah menunjukan
bahwa pada masa itu, pemerintah sudah berjalan baik dengan adanya kesatuan
pemerintah, pengaturan, kepemimpinan, kepegawaian dan pendelegasian wewenang.
Disebutkan bahwa masyarakat dan pemerintah tiongkok (cina kuno telah menciptakan
sistem administrasi kepegawaian yang menjadi dasar penting dalam
prinsip-prinsip administrasi kepegawaian modern yang dikenal dengan “merit system”.
Paling
tidak, ada tiga tokoh penting yang ajaran-ajarannya sampai sekarang memberi
sumbangan yang sangat bernilai dalam pengembangan administrasi saat ini. Pertama, confucius. Dia dikenal tidak
hanya sebagai ahli filsafat yang ulung, rohaniawan agung, tapi juga sebagai
negarawan dan adminstrator besar. Sebagai perdana menteri pada zamannya, ia
telah menyusun “ketentuan-ketentuan administrasi negara” (Ruh of Public
Administration) yang merupakan kode etik bagi pejabat pemerintah atau
administrator pada masa itu. Tidak hanya itu, ajaran conficius (Kong Fut Se)
yang mengajarkan agar setiap orang berakhlak yang baik juga dijadikan sebagai
falsafah hidup bagi masyarakat cina. Kedua,
Chow. Sebagai perdana menteri, chow telah memberikan sumbangan berarti bagi
administrasi dengan menciptakan “undang-undang
dasar chow” yang mengatur syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
pegawai negeri yaitu: 1) kejujuran, 2)kecakapan, 3)pengabdian kepada
kepentingan umum, 4)pengetahuan yang mendalam tentang kondisi negara,
5)kemampuan untuk selalu sibuk dan 6)produktif. Ketiga, Mo Ti. Sumbangan
penting dari perdana menteri ini adalah dalam memperkenalkan pendekatan sistem
dalam administrasi bisnis. Dia dikenal sebagai perdana menteri yang pertama
kali memperkenalkan pandangan politik sosialisme didunia. Dia juga dikenal
memberikan sumbangan berharga dalam perbaikan admistrasi pertanian atau administrasi
yang berorientasi pada rakyat.
b. Administrasi pada zaman romawi kuno
Romawi kuno adalah sebuah negeri yang terletak
disemenanjung apenia (italia) dan pulau silicia serta pulau sardinia dengan
wilayah sangat luas. Pada zaman ini, telah diperoleh sumber-sumber ilmiah
penting yang dapat dipelajarin dalam bidang administrasi, sebut saja, karya
filsuf terkenal cicero (106-43) SM yang juga negarawan yang telah menerbitkan
dua buku yang terkenal yaitu, 1) De
Officii (The office); dan 2) De Legibus (The Law).
Dalam kedua bukunya tersebut, ia menjelaskan bahwa
pemerintah romawi kuno untuk pertama kalinya berhasil memerintah daerah yang
sangat luas dan meliputi seluruh bagian dunia yang telah mereka ketahui pada
waktu itu melalui apa yang sekarang dikenal dengan sebutan “ system approach”. Tugas-tugas dibagi
dalam departemen-departemen yang disebut “ Magistrates”
dan dipimpin oleh seorang magistrator.
Disamping itu,
romawi kuno juga dikenal berhasil dalam mengembangkan administrasi militer,
administrasi pajak dan administrasi perhubungan. Hal ini tentu saja sesuai
dengan kebutuhan romawi kuno pada masa itu yang memiliki wilayah yang luas yang
mengharuskan memiliki militer yang tangguh untuk mempertahankan wilayahnya dan
pemasukan dari pajak yang besar untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah.
c. Administrasi pada zaman yunani kuno
Sumbangan terbesar dari yunani kuno bagi berjalannya
proses administrasi adalah dalam pengembangan konsep demokrasi. Walaupun konsep
demokrasi pada masa itu berbeda dengan konsep demokrasi yang berlaku saat ini.
Yunani kuno telah berhasil menciptakan parlemen pertama
didunia yang pada waktu itu disebut “dewan orang-orang tua yang bijaksana”.
Demikian juga urusan-urusan dibidang pertanahan dan keamanan militer diatur
tersendiri oleh suatu dewan yang disebut “dewan militer”.
1. Fase sejarah ( 1-1886 Masehi)
Dalam abad-abad pertama masehi, dunia dilanda kegelapan
yang berlangsung sampai abad ke-15, sehingga disebut sebagai “zaman kegelapan”
implikasinya, dalam abad kegelapan ini tidak banyak hal yang dapat diungkapkan
mengenai perkembangan administrasi. Baru setelah abad kegelapan terlewati
perkembangan administrasi mulai dapat dilatih kembali. Berikut ini adalah
bagaimana perkembangan administrasi setelah abad/zaman kegelepan sampai gerakan
manajemen ilmiah (1886):
Pertama, Gereja
Katholik Roma.
Kedua, Munculnya Kelompok Ahli Di
Eropa
Ketiga, Terjadinya Revolusi Industri
I
2. Fase modern (1886 M-...)
Lahirnya gerakan
manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Friedrick Winslow Taylor pada tahun 1886
di amerika serikat disebutkan sebagai meningkatnya status administrasi dari
awal yang hanya sebagai seni menjadi administrasi sebagai ilmu (science).
Adanya “scientific management movement” ini juga menandai bergesernya
administrasi dari fase sejarah ke fase modern yang berlangsung sampai sekarang.
Berikut adalah beberapa tokoh yang dapat disebutkan dalam era-era awal fase
modern dalam.
Pertama, Friedrick
Winslow Taylor (Amerika Serikat)
Kedua, Henry Fayol (Prancis)
A.
Perkembangan
Administrasi Sebagai Ilmu
Definisi ilmu pengetahuan yang umum,
yaitu: suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus
yang melalui percobaan-percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah
teruji kebenarannya, prinsip-prinsip dalil-dalil dan rumus yang mana yang dapat
diajarkan dan pelajari. Administrasi melalui perjuangan yang gigih dan panjang
dari para pecintanya telah berkembang menjadi ilmu yang dimulai sejak tahun
1886.
Dalam garis besar pengklasifikasian
ilmu pengetahuan, ilmu administrasi merupakan cabang dari ilmu sosial yang
dimasukkan dalam sekelompok ilmu sosial terapan “appililed social science”. Hal
in sebabkan karena ilmu administrasi baru bermanfaat bila prinsip-prinsip,
rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan untuk kepentingan peningkatan peri
kehidupan manusia.
Pertahapan perkembangan ilmu
administrasi sejak lahirnya tahun 1886 samapai sekarang telah melalui empat
tahap penting yaitu: 1) tahap suvival (1886-1930) ; 2) tahap konsolidasi dan
penyempurnaan (1930-1945) ; 3) tahap “human relationship” (1945-1959) ; dan 4)
tahap “behavioralisme” (1959 sampai
sekarang).
B.
Evolusi
Teori Administrasi
Teori administrasi sejak awal
kemunculannya sudah mengalami tiga tahapan evolusi, yaitu: 1) tahap scientific
management ; 2) tahap organization and system ; dan administrative process.
Pertama, era scientific management
(1811-1930). Pada awal-awal era ini, yaitu dipenghujung abad ke-19,
perekonomian belum begitu berkembangan, dan permasalahan juga belum kompleks.
Dengan demikian, kebutuhan akan teori administrasi belum begitu meluas, karena
organisasi pada saat itu masih relatif kecil dan fungsi-fungsi administrasi
dapat dirangkum oleh seorang saja. Konsep darwimnisme sosial dan protestan
dijadikan dasar oleh para manajer dalam mengarahkan segala alat dan
perlengkapan/perusahaan dalam memajukan usahanya.
Kedua, era organization and system
(1930-1940). Dalam era ini, organisasi mulai dibangun yang diikuti dengan
sistem operasi dan penciptaan prosedur kontrol. Pada era ini, mulai dibedakan
antara administrasi dan manajem. Era ini disebut-sebut sebagai masa keemasan
para administrator pofesional, karena merka tidak dianggap sebagai “wali” dari
para pelanggan.
Ketiga, era administrative process (1940-....). pada era
ini, administrasi dipandang sebagai suatu proses bukan hanya rangkaian prosedur
dan teknik. Dalam administrative process, sejumlah komponen dalam proses
administrasi dilihat saling berhubungan, saling tergantung dan biasanya
(walaupun tidak mesti) dilaksanakan secara bersama berkelanjutan untuk mencapai
tujuan organisasi. Komponen-komponen (subproses) dalam proses administrasi
seperti dikemukakan sharma (1971) adalah: a) planning, b) organizing, c)
staffing, d) directing, e) controlling, f) decision making, g) coordinating, h)
authority, dan i) communication.
C. Perkembangan Administrasi Sebagai
Ilmu Di Eropa Dan Amerika
Adalah henry fayol, insinyur berkebangsaan prancis
kelahiran istambul tahun 1811 dan besar di perancis, yang pertama kali meneliti
dan memperkenalkan teori-teori administrasi di eropa. Menurut fayol, bahwa
perkembangan ilmu administrasi merupakan satu-satunya jalan bagi perancis bagi
pengisian kekurangan tenaga-tenaga pimpinan kala itu. Di amerika serikat
ternyata administrasi berkembangan dengan cepat. Hal ini terutama dengan
gerakan manajemen ilmiah (scientific management movement) dengan di pelopori
oleh henry taylor di amerika serikat pada tahun 1886 yang kemudian menerbitkan
buku yang berjudul: “The principle of scientific management” pada tahun 1911.
Demikian juga artikel woodrow wilson yang terbit tahun 1887 berjudul “ A Study
of admintration”. Guru besar ilmu politik dari universitas princenton yang
kemudian menjadi presiden amerika serikat ini membedakan administrasi dan
politik yang dikenal dengan ‘dikotomi politik-administrasi”.
Dalam perkembangannya, amerika serikat merupakan tempat
lahirnya adminstrasi/negara sesuai dengan tantangan pemerintahan di negeri
paman sam saat ini. Dari eropa dan amerika serikat ini, ilmu administrasi
menyebar keseluruh dunia.
D. Perkembangan Ilmu Administrasi
Sebagai Ilmu Di Indonesia
Indonesia
administrasi sebagai ilmu mulai mendapat perhatian sejak tahun 1954, yaitu
ketika pemerintah indonesia mendatangkan tim ahli administrasi dari amerika
serikat yang di pimpin oleh Edward H.Litcifield dan dibantu oleh Alan C.Rankin
untuk mengadakan penelitian tentang administrasi kepegawaian. Ini artinya,
administrasi sebagai ilmu dikenal di indonesia setelah sekitar 11 tahun indonesia
merdeka atau 87 tahun setelah diterbitkannya buku Woodrow Wilson yang terbit
tahun 1887 berjudul A Study Of Administation.
Dapat juga dikatakan bahwa ilmu administrasi di indonesia sangat kental
dengan konsep administrasi model belanda.
Dalam perkembangan berikutnya, berdasarkan peraturan
pemerintah nomor 30/1957 tanggal 6 agustus 1957 (lembaran negara no.74/1957),
pemerintah indonesia mendirikan sebagai lembaga yang disebut dengan lembaga
administrasi negara (LAN) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Prajudi atmosudirdjo,
S.H. lembaga ini bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan ilmu administrasi
negara di indonesia. Lembaga tersebut masih eksis sampai sekarang.
Perhatian terhadap ilmu administrasi sejak saat itu terus
berkembang. Hal ini ditandai dengan dibukanya jurusan administrasi negara pada
fakultas sosial politik universitas gadjah mada tahun 1957. Inilah untuk
pertama kali ilmu administrasi diajarkan di indonesia. Selanjutnya pada tahun
1960 dibentuk pula public administration center (PAC) yang pada tahun 1961
berubah nama menjadi balai pembinaan administrasi. Pada tahun 1960 juga
dibentuk perhimpunan sarjana ilmu administrasi negara (PERSIAN) yang dipelopori
oleh Arifin Abdurachman, selamet wijadi dan soekarno. Jumlah anggotanya saat itu
sekitar 350 orang. Pada tahun 1976, organisasi tempat berhimpun para sarjana
administrasi ini berubah nama menjadi perhimpunan sarjana administrasi
indonesia (PERSADI) yang diketuai oleh Prof.Dr. H. Arifin Abdurachman. Beberapa
kelembagaan pendidikan dibidang administrasi yang muncul saat itu antara lain:
(PTTK), (PT-DIAN), di jakarta dan (APDN) di malang.
daftar pustaka
Sjamsuddin,syamsiar indradi. 2016.dasar-dasar dan teori Administrasi Publik hal 34-55.malang:Intrans publishing.
Makmur. Filsafat Administrasi
Sjamsuddin,syamsiar indradi. 2016.dasar-dasar dan teori Administrasi Publik hal 34-55.malang:Intrans publishing.
Makmur. Filsafat Administrasi
x